Jakarta – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, diperkirakan akan memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dan yang kelima secara keseluruhan melalui aliansi yang dipimpin oleh Liga Awami dalam pemilihan umum pada hari Minggu. Namun, pemilihan ini dipenuhi dengan kontroversi karena boikot dari partai oposisi utama dan insiden kekerasan sebelum hari pemungutan suara.
Pemungutan suara dalam pemilihan umum di Bangladesh akan dimulai pada pukul 8 pagi (0200 GMT) hingga 4 sore (1000 GMT). Penghitungan suara akan dimulai segera setelah pemungutan suara berakhir, dengan hasil awal diharapkan pada Senin pagi.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengeluarkan peringatan bahwa Bangladesh, yang memiliki populasi 170 juta jiwa,”sedang mengarah ke arah pemerintahan satu partai. Hal ini terjadi setelah pemboikotan yang dilakukan oleh Bangladesh Nationalist Party (BNP) dan beberapa sekutunya yang lebih kecil.” Dikutip dari reuters.com, Minggu (7/1/2024).
Dalam pemilu Bangladesh, sekitar 120 juta pemilih akan memilih dari hampir 2.000 kandidat untuk memperebutkan 300 kursi parlemen yang dipilih secara langsung. Jumlah ini mencakup 436 kandidat independen, jumlah terbanyak sejak tahun 2001.
Dalam atmosfer pemilihan yang kontroversial, BNP menyatakan bahwa Liga Awami telah mengajukan kandidat-kandidat “palsu” sebagai calon independen untuk menciptakan ilusi kredibilitas pemilu. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh partai yang berkuasa.
Sheikh Hasina menolak tuntutan BNP untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada otoritas netral untuk menjalankan pemilu. Sebaliknya, Hasina menuduh oposisi menghasut protes anti-pemerintah yang telah mengguncang Dhaka sejak akhir Oktober dan menewaskan sedikitnya 14 orang.
Dengan hasil pemungutan suara yang belum pasti dan risiko tinggi terhadap kekerasan, jumlah pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari Minggu diperkirakan rendah.
Kekerasan meletus pada malam pemilihan, dengan insiden kebakaran kereta penumpang yang menewaskan sedikitnya empat orang, sementara itu ada beberapa tempat pemungutan suara dan lembaga-lembaga lainnya yang diduga sengaja dibakar.