Jakarta – Ribuan orang memadati pusat kota London pada hari Sabtu waktu setempat dalam sebuah unjuk rasa untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina dan mendesak gencatan senjata di Gaza.
Pengunjuk rasa berkumpul di Queen Victoria Street sebelum berjalan menyusuri Fleet Street menuju Parliament Square. Aksi protes ini merupakan bagian dari a global day of action, berlangsung setelah RAF dan militer AS melakukan serangan udara terhadap pangkalan Houthi di Yaman.
The Palestine Solidarity Campaign, yang menjadi inisiator aksi tersebut, menyatakan bahwa “ratusan ribu” orang telah bergabung dalam demonstrasi tersebut. Terdapat sembilan penangkapan selama unjuk rasa berlangsung, dikutip dari Theguardian.com, Minggu (14/1/2024).
Little Amal, boneka raksasa yang merepresentasikan anak-anak pengungsi Suriah setinggi 12 kaki, ikut serta dalam unjuk rasa saat massa berbaris menuju Lapangan Parlemen. Amir Nizar Zuabi, direktur artistik Walk With Amal, turut bergabung sebagai salah satu demonstran.
Dia menyatakan, “Amal adalah anak Suriah berusia 10 tahun. Dia adalah representasi anak-anak pengungsi di mana pun.”
Zuabi merupakan orang Palestina “Pengungsi dan Palestina hampir merupakan sinonim. Kita mempunyai populasi pengungsi yang paling lama hidup di dunia. Gaza konsisten dengan banyaknya pengungsi, semua pengungsi yang berasal dari Jaffa dan yang kita sebut Sahel, wilayah pesisir Palestina kini berada di kamp pengungsi di Gaza dan kembali menjadi sasaran,” ucapnya.
“Salah satu hal yang sangat jelas dan mengerikan adalah kenyataan bahwa anak-anak menjadi sasaran dalam jumlah besar,” imbuhnya.
Di Lapangan Parlemen, Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, menuduh pemerintah Inggris terlibat dengan Israel. Ia menegaskan bahwa Palestina adalah “bangsa pejuang kemerdekaan.”
“Saya berdiri di hadapan Anda dengan hati yang hancur namun tidak dengan semangat yang patah.” imbuhnya.