Jakarta – Diplomat senior Amerika Serikat dan Eropa telah memberikan desakan kepada pemimpin di Timur Tengah pada hari Minggu waktu setempat untuk mencegah perang di Gaza merambah ke seluruh wilayah.
Meskipun sudah tiga bulan berlalu sejak dimulainya konflik, pihak Israel masih terus melanjutkan serangannya yang mengakibatkan lebih banyak pertumpahan darah disana.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan diplomat senior Uni Eropa, Josep Borrell, melakukan perjalanan terpisah ke wilayah tersebut dengan tujuan untuk meredakan ketegangan dalam konflik yang terjadi di Lebanon, Tepi Barat, dan rute pelayaran Laut Merah.
Di wilayah tersebut, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman mengumumkan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan sampai Israel menghentikan aksi kejinya di pusat kantung Palestina.
“Kami memiliki fokus yang kuat untuk mencegah konflik ini menyebar,” tegas Blinken saat awal perjalanannya. Dikutip dari reuters.com, Senin (8/1/2024).
Antony Blinken saat ini berada di Yordania pada hari Minggu dan memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Qatar, Israel, Tepi Barat, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir.
Raja Yordania Abdullah telah mendesak Blinken untuk menggunakan pengaruh Washington terhadap Israel guna mendorong mereka agar segera melakukan gencatan senjata. Abdullah juga memperingatkan Blinken mengenai “dampak buruk” yang mungkin timbul akibat berlanjutnya serangan militer Israel.
Meskipun keprihatinan global terhadap kematian dan kehancuran di Gaza, serta seruan untuk gencatan senjata, pendapat publik di Israel tetap mendukung operasi yang bertujuan untuk mengatasi kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza. Walaupun dapat dilihat bahwa dukungan global untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengalami penurunan yang signifikan.
Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus melanjutkan aksi pembalasan.
Ia menyatakan, “Perang tidak boleh dihentikan sampai kita mencapai semua tujuan di hapusnya Hamas, kembalinya semua sandera kita, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.” Pernyataan ini diungkapkan Netanyahu pada awal pertemuan kabinet mingguan pada hari Minggu, dengan menambahkan, “Saya mengatakan ini kepada musuh-musuh dan teman-teman kita.”