Hakim Konstitusi Sering Bolos, Anwar Usman Beri Tanggapan

Dituduh Hakim Konstitusi yang Sering Bolos, Anwar Usman Beri Tanggapan

Jakarta – Hakim Konstitusi Anwar Usman memberikan respons terhadap narasi yang menyebutnya sebagai hakim konstitusi (MK) yang paling sering absen dalam Rapat Permusalawaratan Hakim (RPH) dibandingkan dengan delapan hakim lainnya di MK RI.

Dalam tanggapannya, Anwar Usman menyatakan bahwa absennya bukan karena kelalaian, melainkan karena dirinya sering menjalankan tugas negara. Ia mengakui sering melakukan perjalanan dinas baik di dalam negeri maupun luar negeri, terutama saat menjabat sebagai Ketua MK.

“Jadi itu lagi dinas, dianggap bolos. Kalau dinas kan melakukan tugas negara juga. Saya kan waktu (jadi) ketua (MK), sering dinas ke luar negeri dan dalam negeri juga,” tegas Anwar saat ditemui di Gedung MK, Jakarta, dikutip dari antaranews.com, Kamis (11/1/2024).

Anwar Usman menyatakan bahwa pihak yang menyalahkan dirinya yang sering absen hanya berdasarkan dokumen putusan MK yang tidak memberikan keterangan mengenai alasan mengapa tidak ikut dalam memutus suatu perkara.

“Jadi kan begini, yang bersangkutan hanya melihat ‘Demikianlah diputus oleh sekian hakim’ (pada dokumen putusan). Memang tidak ada keterangan bahwa kok kurang satu misalnya, ke mana, kadang-kadang kurang dua (hakim),” imbuhnya.

Sebelumnya, Pusat Kajian Demokrasi, Konstitusi, dan HAM (PANDEKHA) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis hasil analisis data yang menunjukkan bahwa dirinya absen sebanyak 28 kali dalam RPH pengambilan putusan sepanjang tahun 2023.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan delapan hakim konstitusi lainnya. PANDEKHA mencatat bahwa Wahiduddin Adams absen dalam RPH sebanyak 16 kali, Manahan M. P. Sitompul sebanyak 15 kali, dan Enny Nurbaningsih sebanyak 11 kali.

Sementara itu, M. Guntur Hamzah dilaporkan absen sebanyak delapan kali; Arief Hidayat tujuh kali; Daniel Yusmic P. Foekh tiga kali; Saldi Isra dua kali; dan Suhartoyo satu kali.

Anwar Usman menyatakan rasa keterkejutannya terhadap data tersebut. Ia merasa bekerja tanpa mengenal hari libur.

“Saya hari libur saja masuk. Bukan bela diri, fakta. Orang hari Sabtu, Minggu saja saya masuk kalau enggak ada kerjaan di rumah atau enggak ada acara. Itu saya. Masa 28 kali? Kaget saya, tapi saya ketawa, sih,” tutupnya.

Baca Juga

KPU DKI Kerahkan 1.261 Tenaga Sortir dan Lipat Surat Suara