Memanas! Korea Utara Bersumpah Akan Melancarkan Serangan Militer Jika Ada Provokasi

Memanas! Korea Utara Bersumpah Akan Melancarkan Serangan Militer Jika Ada Provokasi

Jakarta – Kim Yo Jong, adik dan sekutu utama pemimpin Kim Jong Un, menyatakan bahwa Korea Utara berencana untuk segera meluncurkan serangan militer sebagai respons terhadap setiap tindakan provokasi. Pernyataan ini disampaikan pada hari Minggu (7/1), yang bersamaan dengan penembakan peluru artileri oleh Korea Utara di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan, kejadian yang telah terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Pernyataan tersebut muncul setelah militer Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa Korea Utara telah melepaskan lebih dari 60 peluru artileri pada hari Sabtu di daerah perbatasan maritim yang menjadi sengketa, mengikuti insiden tembakan serupa dengan lebih dari 200 peluru pada hari sebelumnya.

Korea Utara melanjutkan penembakan dengan melepaskan sekitar 90 peluru pada hari Minggu, demikian disampaikan oleh pihak Korea Selatan. Meskipun demikian, tentara Korea Utara menyatakan bahwa tindakan latihan penembakan tersebut tidak dimaksudkan sebagai ancaman terhadap Korea Selatan, karena dilakukan sejajar dengan perbatasan.

“Saya tegaskan sekali lagi bahwa pengaman pemicu Korean People’s Army (KPA) telah tergelincir,” tegas Kim Yo Jong, anggota rezim Kim Jong Un yang paling berkuasa, dikutip dari reuters.com, Minggu (7/1/2024).

“Seperti yang telah diumumkan, KPA akan meluncurkan serangan militer segera jika musuh melakukan provokasi sekecil apa pun,” imbuh Kim.

Meskipun Korea Selatan melakukan latihan tembak di laut pada hari Jumat sebagai respons terhadap penembakan artileri tersebut, kantor berita Yonhap Korea Selatan menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk melakukan hal yang sama setelah kejadian hari Sabtu.

Latihan yang dilakukan oleh kedua belah pihak di perbatasan pada hari Jumat memicu peringatan bagi penduduk yang berada di pulau-pulau perbatasan di Korea Selatan untuk mencari perlindungan di tempat perlindungan bom, walaupun tidak ada laporan mengenai peluru yang melintasi perbatasan laut.

Dalam pernyataannya, Kim membantah keterlibatan dalam penembakan peluru artileri pada hari Sabtu, dan menyatakan bahwa Korea Utara sebenarnya meledakkan bahan peledak sebagai bagian dari taktik penipuan.

Meskipun demikian, militer Korea Selatan menolak pernyataan Kim sebagai upaya perang psikologis tingkat rendah, dan mendesak Korea Utara untuk menghentikan aktivitas militer yang dapat meningkatkan ketegangan di dekat perbatasan.