Makassar — Permasalahan gizi pada keluarga, termasuk stunting, anemia, dan kekurangan gizi pada ibu hamil, masih menjadi isu yang mengemuka di Indonesia. Hal ini menjadi fokus utama dalam Seminar Program Kemendukbangga yang digelar di Vaan in Sky, Makassar, Selasa (30/7).
Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti tenaga pendidik, mahasiswa, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat. Seminar bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya gizi seimbang dalam membangun keluarga sehat dan generasi unggul.
Anggota Komisi IX DPR RI, Ashabul Kahfi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemenuhan gizi yang berkualitas harus menjadi prioritas bersama.
“Gizi yang baik adalah tanggung jawab bersama. Keluarga yang sehat dimulai dari pemenuhan gizi yang tepat,” ujar Ashabul.
Ia juga mengapresiasi Program Kemendukbangga yang turut mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal bergizi tinggi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap produk dan budaya bangsa sendiri.
Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqqin, yang menekankan pentingnya integrasi edukasi gizi dengan program keluarga berencana. Menurutnya, perencanaan keluarga yang baik perlu didukung oleh pemahaman yang kuat mengenai asupan gizi.
Dukungan juga datang dari Dinas Kependudukan dan KB Kota Makassar. Perwakilan dinas, Muh. Ramli, menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat pembinaan keluarga sehat berbasis data kependudukan.
Penyelenggaraan seminar ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya memperbaiki status gizi keluarga Indonesia dan mengurangi angka masalah kesehatan yang berkaitan dengan pola konsumsi yang tidak memadai.