Jakarta – Dalam pengumuman yang dilakukan pada hari Minggu (31/12/2023), Ratu Denmark Margrethe II mengungkapkan niatnya untuk turun tahta setelah memimpin selama 52 tahun. Keputusan luhur ini memandang masa depan kerajaan, dan dengan penuh kepercayaan, Ratu akan menyerahkan tanggung jawab dan hak tahta kepada putranya yang juga Putra Mahkota, yaitu Frederik.
Sang ratu, yang merupakan raja yang paling lama berkuasa di Eropa, mengumumkan dalam pidato Tahun Barunya bahwa ia akan mengundurkan diri pada 14 Januari, dikutip dari cnbcindonesia.com (1/1).
Margrethe, yang saat ini berusia 83 tahun, mengungkapkan bahwa operasi punggung yang telah dia jalani pada awal tahun 2023 telah memicu “pemikiran tentang masa depan” dan pertanyaan kapan sebaiknya dia menyerahkan tanggung jawab mahkota kepada putranya. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan, “Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat” untuk melangkah mundur dari peran sebagai pemimpin monarki Denmark.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyampaikan penghargaan tulusnya dalam sebuah pernyataan, mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Ratu atas dedikasi seumur hidup dan upayanya yang tak kenal lelah untuk Kerajaan.
Margrethe diakui sebagai “lambang Denmark,” seperti yang disampaikan dalam pernyataan Frederiksen, dan “selama bertahun-tahun telah mencurahkan kata-kata dan perasaannya ke dalam diri kita sebagai bangsa dan negara.”
Margrethe, dengan tinggi badan mencapai 6 kaki (1,82 meter) dan sebagai seorang perokok berat, telah menjadi salah satu tokoh masyarakat paling populer di Denmark. Meskipun peran raja sebagian besar bersifat seremonial, kehadirannya tetap menggema di hati rakyat. Dia sering terlihat berjalan-jalan di Kopenhagen tanpa dikawal, memenangkan kekaguman orang Denmark karena sikapnya yang hangat dan bakatnya sebagai ahli bahasa dan desainer.