Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengungkapkan pandangannya bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tidak memiliki kapasitas untuk menilai kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Menurutnya, keduanya dianggap sebagai politikus yang tidak memahami konsep pertahanan.
“Silakan Pak Anies ngasih nilai 11 dari 100, Mas Ganjar beri nilai 5 dari 10, karena memang dalam pandangan kami baik Mas Anies maupun Mas Ganjar tidak mempunyai credential maupun kapasitas untuk menilai tentang konsep pertahanan, karena kalau kita lihat dari perspektif yang disampaikan tadi, (keduanya, red.) banyak tampil sebagai politisi (yang) tidak mengerti tentang konsep pertahanan,” tegas Nusron menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas acara debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam. Dikutip dari antaranews.com, Senin (8/1/2024).
Nusron dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa orang-orang yang tidak memahami konsep pertahanan tidak seharusnya memberikan penilaian terhadap kinerja Menteri Pertahanan dan kebijakan pertahanan.
“Bagaimana orang yang tidak paham konsep pertahanan akan menilai tentang pertahanan. Makanya, kasih nilai suka-suka. Guru yang fakultasnya bukan guru Matematika, (yang) biasanya guru Bahasa Indonesia, tiba-tiba jadi guru Matematika, itu menilai Matematika pasti tidak paham sehingga ngasih nilai suka-suka,” ungkap Nusron memberikan perumpamaan.
Nusron Wahid, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, tampaknya tidak terlalu memedulikan penilaian negatif terhadap kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan yang diberikan oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ia tetap optimistis bahwa pada tanggal pemungutan suara 14 Februari 2024, rakyat Indonesia akan memberikan penilaian yang positif untuk pasangan Prabowo-Gibran.
“Silakan biar rakyat yang menilai, meskipun Pak Anies kasih nilai 11 dari 100, Pak Ganjar kasih 5 dari 10, tetapi Insyaallah, rakyat Indonesia pada 14 Februari 2024 akan kasih (Prabowo-Gibran) nilai 51 persen (suara, red.), 52 persen kepada Prabowo-Gibran,” imbuhnya.
Tiga calon presiden, yakni Anies Baswedan (capres nomor urut 1), Prabowo Subianto (capres nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3), berpartisipasi dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu. Debat tersebut memfokuskan pada isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.
Meskipun Prabowo dianggap memiliki keunggulan karena perannya sebagai Menteri Pertahanan yang aktif, debat ketiga justru menjadi momen di mana ia menjadi sasaran kritik dari dua calon presiden lainnya. Keduanya, dalam sesi debat, secara terbuka menyampaikan penilaian mereka terhadap kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Ganjar, sebagai contoh, memberikan skor 5 dari 10 untuk kinerja Prabowo, sementara Anies memberikan skor 11 dari 100.
Setelah debat, Prabowo merespons skor rendah yang diberikan oleh dua calon presiden lainnya dengan menyampaikan beberapa pencapaian Kementerian Pertahanan selama ia memimpin.
“Saya kira prestasi Kemhan sangat jelas di bawah kepemimpinan saya. Industri pertahanan kita, di dalam negeri, mendapat kontrak paling besar selama sejarah Republik Indonesia, mendekati 11 miliar dolar AS. Kemudian, industri pertahanan juga mulai mendapatkan laba yang juga cukup tersebar di republik ini. Kita punya terobosan-terobosan banyak. Kita bangun 25 rumah sakit di seluruh Indonesia dalam kurun waktu masa kepemimpinan saya, kemudian kita bangun empat fakultas di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, fisika, kimia, biologi,” jelas Prabowo saat jumpa pers selepas debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Pada hari Minggu.