Jakarta – Tim Search and Rescue (SAR) terus melakukan operasi pencarian untuk kapal LCT Bora V yang hilang kontak di perairan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, pada Minggu (21/1).Montje Brury, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado, mengkonfirmasi bahwa sampai saat ini, tim gabungan terus berupaya melaksanakan pencarian korban, namun belum berhasil menemukannya.
Operasi pencarian ini menunjukkan komitmen dan upaya yang terus-menerus dari Tim SAR untuk menemukan kapal dan memastikan keselamatan para penumpangnya. Pihak berwenang akan terus mengkoordinasikan upaya pencarian dan berharap dapat segera mendapatkan informasi atau jejak yang membantu dalam menemukan kapal yang hilang tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu melakukan pencarian sehingga korban cepat ditemukan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Airnav apabila ada pesawat yang melintas di sekitar lokasi kejadian perkara,” ucapnya, dikutip dari antaranews.com, Selasa (23/1/2024).
Pada pagi hari Senin, Basarnas Manado telah mengerahkan Kapal Negara (KN) Bima Sena untuk membantu dalam operasi pencarian kapal yang hilang. Upaya ini merupakan bagian dari koordinasi dan mobilisasi sumber daya yang melibatkan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan efektivitas operasi pencarian.
Di siang harinya, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Bitung menggunakan Kapal Negara (KN) Gandiwa untuk bergabung dalam pencarian. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penemuan korban atau kapal yang hilang tersebut. Operasi pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan jejak yang mengarah pada lokasi yang tepat.
Meskipun tim Basarnas menemukan life raft (rakit penyelamat), jaket pelampung, dan kursi yang diperkirakan berasal dari kapal LCT Bora V, namun hingga Senin siang, keberadaan kapal tersebut masih belum diketahui. Kapal LCT Bora V, yang membawa barang milik PLN dari Bitung menuju Tagulandang, dilaporkan hilang kontak dengan 16 orang di dalamnya, terdiri dari 10 anak buah kapal dan enam warga.
Operasi pencarian terus dilakukan dengan harapan menemukan kapal dan para penumpangnya dalam keadaan aman. Temuan barang-bukti tersebut menjadi petunjuk penting dalam menentukan lokasi dan keberadaan kapal yang hilang tersebut.