Turis di Kolombia Diharap Waspada Bahaya Aplikasi Kencan

Turis di Kolombia Diharap Waspada Bahaya Aplikasi Kencan

Jakarta – Kedutaan Besar AS di Bogotá memperingatkan pengunjung asing untuk berhati-hati saat menggunakan aplikasi kencan di Kolombia, menyusul serangkaian kematian mencurigakan di Negara Amerika Selatan tersebut.

Delapan warga negara AS dilaporkan tewas dalam dua bulan terakhir tahun 2023 di kota Medellín, diduga kematian tersebut diakibatkan karena penggunaan narkoba atau dugaan pembunuhan. Departemen luar negeri pada hari Rabu waktu setempat memperingatkan bahwa kasus tersebut berkaitan erat dengan penggunaan aplikasi kencan online.

“Banyak warga AS di Kolombia telah dibius, dirampok, dan bahkan dibunuh oleh teman kencan mereka di Kolombia,” kata kedutaan, dikutip dari Theguardian.com, Jumat (12/1/2024).

Kedutaan besar AS memperingatkan bahwa semakin banyak warga AS yang dibujuk melalui aplikasi seperti Tinder dan Bumble untuk pergi ke bar, hotel, dan restoran sebelum akhirnya dibius dan dirampok. Banyak kejahatan yang tidak dilaporkan karena para korban sering kali merasa malu untuk melaporkannya kepada polisi.

Jumlah pencurian terhadap turis asing di Kolombia melonjak 200% pada trimester ketiga tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara kematian pengunjung asing akibat kekerasan meningkat sebanyak 29%, demikian diungkapkan oleh Kedutaan AS.

Geng di Kolombia terkadang menggunakan obat skopolamin, yang berasal dari tanaman nightshade dan dikenal sebagai burundanga, untuk melumpuhkan para korban sebelum membawanya ke apartemen tempat mereka menguras harta benda, atau langsung ke ATM guna menarik uang tunai korban dari rekening banknya.

Burundangan, obat yang tak berbau ini mudah dimasukkan ke dalam minuman seseorang dan satu kali pemberian dapat membuat korban tidak sadarkan diri selama 24 jam, bahkan lebih gilanya obat ini bisa membuat korbannya lupa ingatan ringan.

Pada tahun 2023, Medellín mengalami peningkatan laporan perampokan dengan menggunakan obat burundanga bahkan di beberapa kasus mengakibatkan kematian turis asing atau pekerja jarak jauh setelah overdosis yang diakibatkan pemakaian obat tersebut.

Aplikasi seperti Tinder dan Bumble telah menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan kelompok kriminal di Kolombia untuk menemukan dan memikat korbannya, menurut para pakar kejahatan.

Baca Juga :

Gelombang Teror Melanda Ekuador Setelah Deklarasi, Keadaan Darurat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *