Jakarta – Ganjar Pranowo Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 untuk Pemilihan Presiden 2024, mengungkapkan pandangannya terhadap kenaikan harga pangan yang telah berlangsung dalam periode waktu yang cukup lama.
Menurutnya, sangat penting untuk secara cermat menganalisis akar penyebab kenaikan harga tersebut dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.
Apabila kenaikan harga pangan terkait dengan siklus produksi, Ganjar menekankan perlunya melakukan transformasi teknologi dalam proses produksi pangan.
Hal ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan sekaligus beradaptasi dengan perubahan iklim yang mungkin terjadi.
“Kalau suplainya kurang, maka kondisinya menjadi seperti ini. Ketika produksinya mau kita jaga betul, rasanya kita sudah harus menyiapkan teknologi yang lebih baik,” ucap Ganjar saat berkunjung ke Pasar Kebon Agung, Boyolali, Jawa Tengah, dikutip dari sindonews.com, Sabtu (30/12/2023).
Tidak hanya itu, transformasi juga diperlukan dalam manajemen produksi dan distribusi pangan.
Dalam pandangannya, daerah yang berfungsi sebagai sentra produksi pangan untuk kebutuhan pokok harus dianalisis dengan seksama, dan data kebutuhannya harus terdokumentasi dengan baik. Hal ini bertujuan agar produksi pangan dapat dijaga dan disesuaikan dengan kebutuhan yang teridentifikasi.
“Kita harus punya data daerah mana yang menjadi sentra pangan apa, kebutuhannya apa untuk menjaga kesinambungan produksi. Tadi waktu dialog ada yang mengatakan masalahnya di pupuk, maka kita sediakan. Untuk distribusi dari daerah sentra ke daerah lain yang membutuhkan, juga perlu manajemen yang baik,” tegasnya.
Calon Presiden 2024 yang memiliki rambut putih itu menyatakan bahwa jika manajemen produksi dan distribusi pangan tidak diperbaiki, maka ada kemungkinan pasokan bahan pangan menjadi langka atau suplainya menurun kembali.
“Inilah fakta yang ada di masyarakat yang setiap hari saya temui, makanya sangat penting untuk kelak sistem ini kita perbarui,” imbuhnya.