KLHK Genjot Penanaman Pohon saat Musim Hujan

Penanaman Pohon

Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil langkah intensif dengan meningkatkan kegiatan penanaman bibit pohon selama musim hujan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi pertumbuhan dan perkembangan pohon-pohon tersebut.

“Kami memanfaatkan musim penghujan yang masih ada dan betul-betul mengintensifkan kegiatan penanaman pohon,” jelas Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK Nikolas Nugroho Surjobasuindro, dikutip dari antaranews.com, Rabu (7/2/2024).

Nikolas menekankan bahwa kegiatan penanaman bibit pohon harus disesuaikan dengan kondisi alam, mengingat iklim merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia maupun teknologi.

Dia mengajukan permintaan kepada seluruh unit pelaksana teknis di setiap provinsi untuk berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait prediksi cuaca di wilayah masing-masing.

“Kami mengharapkan agar teman-teman dapat beradaptasi dengan prediksi cuaca yang diberikan oleh BMKG. Saat masih turun hujan secara lokal, itu adalah kesempatan yang baik untuk melakukan kegiatan penanaman,” ujar Nikolas.

Pada tanggal 7 Februari 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan kegiatan penanaman serentak di seluruh Indonesia sebagai bagian dari peringatan Hari Lahan Basah Sedunia. Kegiatan penanaman tersebut melibatkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, turut berpartisipasi dalam aksi penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.

Sebanyak 2.500 bibit mangrove jenis Rhizophora ditanam dalam kegiatan penanaman serentak di pesisir Minahasa Utara dengan tujuan untuk memperkuat tutupan hutan mangrove di wilayah tersebut.

Alue menegaskan pentingnya ekosistem mangrove sebagai pertahanan alami bagi wilayah pesisir dalam menghadapi ancaman abrasi serta perubahan iklim.

“Kami fokus menanam pada ekosistem mangrove. Tempat yang tidak ada mangrovenya kami fokus tanam gambut karena gambut adalah bagian dari lahan basah,” imbuhnya.

Kegiatan penanaman pohon merupakan langkah konkrit dan strategis dalam menghadapi triple planetary crisis, yakni perubahan iklim, polusi, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Ketiga krisis ini saling terkait dan membutuhkan penanganan yang mendesak.

Pohon memiliki manfaat multiguna bagi manusia dan seluruh ekosistem. Selain menyediakan oksigen, pohon juga berperan sebagai penyimpan karbon yang vital bagi keseimbangan lingkungan di Bumi.

Keberadaan pohon memiliki peran krusial dalam menjaga kelangsungan hidup manusia dan alam semesta. Pohon membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, menjadi habitat bagi beragam makhluk hidup, mengatur siklus air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, serta mengurangi kekuatan angin.