Lagi dan Lagi “Hilirisasi” jadi Andalan Gibran dalam Debat Pilpres

Lagi dan Lagi "Hilirisasi" jadi Andalan Gibran dalam Debat Pilpres

Jakarta – Kata “hilirisasi” tetap menjadi kata andalan dari calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di JCC, Jakarta.

Pada debat sebelumnya, khususnya pada debat kedua Pilpres yang digelar pada 22 Desember 2023, Gibran juga sering menggunakan kata “hilirisasi.” Ini menunjukkan bahwa konsep atau program terkait “hilirisasi” menjadi fokus utama atau elemen kunci dalam visi atau program Gibran dalam konteks pembangunan dan ekonomi.

Dalam debat keempat Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka mencatatkan penggunaan kata “hilirisasi” sebanyak 12 kali. Pada sebagian besar penyampaian visi dan misi, serta pernyataan penutupnya, Walikota Surakarta itu menyoroti konsep “hilirisasi”. Ia tidak hanya terbatas pada sektor tambang, melainkan juga menggarap sektor pertanian, maritim, dan digital.

Selain “hilirisasi”, Gibran juga kerap menyebut kata “pupuk”, UMKM, dan memperkenalkan istilah “mekanisasi” dalam konteks sektor pertanian. Semua kata-kata ini mencerminkan fokus dan visi Gibran terhadap pengembangan sektor ekonomi dan industri, serta peningkatan nilai tambah di berbagai bidang.

Dalam debat dengan tema energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat, Gibran Rakabuming Raka menyoroti kata “pupuk” sebanyak sembilan kali. Gibran menekankan pentingnya ketersediaan pupuk sebagai faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas petani dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Selain itu, Gibran juga menyebut kata “UMKM” (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sebanyak enam kali. Ia menilai bahwa pengembangan UMKM merupakan salah satu aspek yang krusial dan perlu diperbesar, terutama dalam konteks penerapan Permen Investasi nomor 1 tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal Antara Usaha Besar dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Daerah. Ini mencerminkan perhatian Gibran terhadap pemberdayaan UMKM sebagai elemen penting dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

“Intinya perusahaan-perusahaan besar bisa menggandeng UMKM lokal, pengusaha lokal. Jadi mereka tidak besar sendiri tapi ikut membesarkan warga lokal, pengusaha lokal, dan UMKM,” kata Gibran dalam debat, dikutip dari antaranews.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga :

KJRI New York Siap Sukseskan Pemilu 2024

Dalam debat Pilpres 2024, kata-kata seperti “nikel,” “redistribusi tanah,” dan “energi hijau” masing-masing disebutkan sebanyak enam kali oleh Gibran Rakabuming Raka. Ini menunjukkan fokus dan perhatian Gibran terhadap isu-isu tersebut dalam konteks pembangunan dan kebijakan.

Pertanyaan yang diajukan oleh Gibran kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, tentang “greenflation” pada segmen keempat debat menarik perhatian. Mahfud menilai pertanyaan tersebut tidak layak dijawab karena penanya tidak memberikan penjelasan tentang inflasi hijau. “Greenflation” sendiri merupakan istilah yang mengacu pada kenaikan harga bahan baku dan energi sebagai bagian dari transisi menuju penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Selain itu, Gibran juga menyampaikan sejumlah istilah asing, seperti “green jobs” (pekerjaan ramah lingkungan) sebagai peluang kerja masa depan yang ramah lingkungan, dan “mekanisasi” petani, termasuk “smart farming” (pertanian cerdas), menunjukkan pemahaman dan kesadaran akan isu-isu global dan teknologi modern.

Dalam debat tersebut, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, pengembangan ekonomi kreatif, dan pemberdayaan UMKM dapat dikawal dengan baik, maka akan terbuka sebanyak 19 juta lapangan kerja. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 juta diantaranya disebut sebagai “Green Jobs” atau pekerjaan yang terkait dengan sektor ramah lingkungan. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Gibran dalam potensi penciptaan lapangan kerja melalui strategi pembangunan yang berfokus pada pengembangan sektor-sektor tersebut.

“Green jobs adalah peluang kerja di bidang pelestarian lingkungan. Green jobs adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” katanya.

Dalam konteks “mekanisasi,” Gibran Rakabuming Raka berusaha mendorong produktivitas petani dengan melibatkan generasi muda dalam konsep “smart farming” atau pertanian pintar. Dalam upaya ini, teknologi Internet of Things (IoT) digunakan untuk memantau faktor-faktor seperti pH tanah, kesuburan tanah, dan penggunaan drone (pesawat nirawak) untuk penyemprotan pestisida. Pendekatan ini mencerminkan upaya Gibran untuk memadukan inovasi teknologi modern dalam sektor pertanian, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta melibatkan generasi muda dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *