Penembakan di Sekolah Menengah Lowa Negara Bagian Amerika Serikat, Tewaskan Satu Siswa

Jakarta – Polisi menyampaikan bahwa seorang tersangka berusia 17 tahun telah melakukan penembakan Kamis pagi di sebuah sekolah menengah di kota kecil Perry, Iowa, Negara Bagian Amerika Serikat, yang menyebabkan kematian seorang siswa kelas enam dan melukai lima orang lainnya.

“Tersangka diidentifikasi sebagai Dylan Butler, seorang siswa berusia 17 tahun di sekolah menengah Perry, kata para pejabat pada konferensi pers pada Kamis sore.” Dia ditemukan tewas dengan luka tembak yang dilakukannya sendiri, dikutip dari The Guardian, Jumat (5/1/2024).

Polisi juga berhasil menemukan alat peledak rakitan ketika melakukan penyelidikan di sekolah menengah tersebut, ungkap Mitch Mortvedt, asisten direktur departemen investigasi kriminal negara bagian.

Kini perangkat tersebut telah di amankan oleh anggota kantor petugas pemadam kebakaran negara bagian dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak Federal.

Empat dari korban yang terluka adalah pelajar, sementara yang kelima adalah seorang administrator sekolah, demikian diungkapkan oleh Mortvedt yang menolak menyebutkan nama-nama korban tersebut.

“Keadaan salah satu korban dilaporkan kritis namun tampaknya tidak mengalami cedera yang mengancam nyawa, sementara empat lainnya dilaporkan dalam kondisi stabil.” ungkap Mortvedt.

Tersangka dilaporkan membawa senapan pompa dan pistol, ungkap Mortvedt, dan telah aktif membuat sejumlah postingan di media sosial sekitar waktu penembakan terjadi. Saat ini, motif di balik serangan tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang.

Sebelumnya, pada hari Kamis, Adam Infante, sheriff wilayah Dallas di mana Perry berada, menyampaikan kepada wartawan bahwa tidak ada ancaman tambahan yang mengancam terhadap siswa, staf, dan masyarakat.

“Tidak ada bahaya lebih lanjut bagi masyarakat. Masyarakat aman. Kami sekarang bekerja mundur untuk mencoba mencari tahu semua yang terjadi,” katanya pada konferensi pers pagi hari di SMA Perry. Tegasnya.

“Sekolah belum dimulai. Untungnya, hanya ada sedikit mahasiswa dan pengajar di gedung tersebut, yang menurut saya berkontribusi pada hasil yang baik.” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *