Jakarta – Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menekankan komitmen pemerintahannya untuk tidak kalah dalam upaya perang melawan pelaku kejahatan lingkungan yang merusak tanah masyarakat adat di Amazon. Hal Ini muncul setelah klaim bahwa ribuan penambang ilegal menolak digusur dari wilayah terbesar di Negara Brasil tersebut.
Setelah mengambil alih kekuasaan pada bulan Januari lalu, Lula menyatakan bahwa prioritas utamanya adalah mengusir sekitar 20.000 penambang emas dan biji timah ilegal dari wilayah masyarakat Adat Yanomami, dikutip dari Theguardian.com, Rabu (10/1/2024).
Pada hari Selasa, hampir setahun setelah dimulainya tindakan kekeras terhadap Masyarakat Adat Yanomami yang dilakukan oleh penambang ilegal, Lula mengundang lebih dari selusin menteri utama, bersama dengan para kepala militer dan polisi federal, untuk melakukan peninjauan terhadap kemajuan kinerja mereka dalam mengusir para penambang ilegal.
“Pertemuan ini adalah tentang memutuskan – untuk selamanya – apa yang akan dilakukan pemerintah kita untuk memastikan penduduk asli Brazil tidak lagi menjadi korban pembantaian, hooliganisme, pertambangan, dan orang-orang yang ingin menyerbu kawasan lindung milik masyarakat adat dan tidak dapat dimanfaatkan [oleh pihak luar],” tegas Lula kepada kabinetnya, dan berjanji untuk mengatasi krisis Yanomami dengan “kekuatan penuh dari mesin pemerintah”.
“Kita tidak boleh kalah perang dengan penambang liar, kita tidak boleh kalah perang dengan pembalak liar dan kita tidak boleh kalah perang dengan orang-orang yang melanggar hukum,” imbuhnya.
Pernyataan dari Presiden Brasil itu muncul di tengah meningkatnya keputusasaan masyarakat adat dan aktivis lingkungan hidup terkait berkurangnya seruan dan aksi anti-tambang yang diharapkan masyarakat dari pemerintah. Meskipun larangan penerbangan diberlakukan pada bulan April lalu, Pemerintah Brasil mengakui bahwa “pesawat ilegal tetap terbang seperti biasa” di wilayah Yanomami bulan lalu. Selain itu, belum ada langkah blokade sungai secara permanen yang diambil oleh Pemerintah untuk memutus jalur pasokan bagi para penambang ilegal tersebut.
Dalam salah satu tulisan di media sosialnya, Lula mengatakan pemerintahnya sedang merencanakan “tindakan baru yang lebih serius yang menargetkan penjajah[penambang ilegal]”. Kepala staf Lula, Rui Costa, mengatakan kepada wartawan “serangan terus-menerus” yang dilakukan pasukan keamanan akan menggantikan “tindakan sporadis” di wilayah Yanomami.
Meskipun terdapat rasa kekesalan karena penambang terus menyiksa masyarakat Yanomami, secara keseluruhan, pemerintahan Lula telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam hal lingkungan hidup selama tahun pertama kepemimpinannya. Pada pekan lalu, Brazil’s National Space Agency mengumumkan bahwa tingkat deforestasi di Amazon telah mengalami penurunan sebesar 50% pada tahun 2023.