Turunnya Minat Menikah di Kalangan Orang Dewasa Jepang

Jakarta – Data survei menunjukkan bahwa sekitar sepertiga orang dewasa Jepang dalam rentang usia 20 hingga 40 tahun yang belum menikah belum pernah menjalin hubungan, dan dari jumlah tersebut, seperempat mengaku tidak memiliki niat untuk menikah.

“Rasio pria dan wanita lajang yang belum pernah menjalin hubungan romantis mencapai 34,1 persen,”angka terkini menunjukkan persentase terbesar orang dewasa Jepang yang tak berniat menikah, menjadi data tertinggi sejak survei dimulai pada 2017 oleh Recruit Holdings Co. dikutip dari antaranews.com, Sabtu (6/1/2024).

Persentase yang signifikan 25,6 persen orang dewasa Jepang menyatakan tidak berkeinginan menikah, sejalan dengan temuan survei kesetaraan gender pemerintah Jepang tahun lalu.Saat ini, pemerintah Jepang tengah giat berupaya mengatasi dua tantangan utama, yakni rendahnya angka kelahiran dan kekurangan tenaga kerja di negaranya.

Hasil survei terkini yang dilakukan pada bulan September dan dirilis bulan ini oleh Recruit Holdings Co. menunjukkan peningkatan signifikan dari 21,1 persen pada tahun 2021 menjadi 25,6 persen. Survei melibatkan 1.200 orang dewasa lajang yang belum pernah menikah.

Survei mengungkapkan bahwa sekitar 19,4 persen responden perempuan dan 23,7 persen responden laki-laki berusia 20-an di Jepang menganggap menjalin hubungan romantis hanya sebagai pemborosan waktu dan uang.

Menurut survei terbaru, responden laki-laki yang lebih tua cenderung lebih sedikit yang menganggap menjalin hubungan romantis sebagai sesuatu yang tidak berharga. Namun, perubahan dinamika muncul pada responden perempuan usia 30-an, di mana persentase yang melihat hubungan romantis sebagai hal yang tidak berharga meningkat tajam dari 14,6 persen pada tahun 2021 menjadi 23,6 persen pada 2023.

Dalam kelompok laki-laki yang tidak ingin menikah, 42,5 persen mengutip tekanan finansial dalam kehidupan rumah tangga sebagai alasan utama. Sementara itu, 40,5 persen responden perempuan menyatakan bahwa mereka tidak ingin mengkompromikan kebebasan dan kemandirian mereka sebagai faktor utama untuk tidak menikah.

Meskipun 46,1 persen dari seluruh responden menyatakan keinginan untuk menikah, trennya menunjukkan penurunan signifikan dari 55,4 persen pada tahun 2017 dan 52,6 persen pada tahun 2021. Di antara responden berusia 20-an, 44,3 persen perempuan dan 34,6 persen laki-laki menyatakan bahwa mereka hanya akan berkencan dengan seseorang dengan tujuan mencari pasangan hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *